Langsung ke konten utama

Maudy Ayunda - Bayangkan Rasakan






Hadirmu, hanya sekilas di hidupku
Namun, meninggalkan luka tak terhapus oleh waktu
Tertawa, hanya 'tuk tenangkan jiwa
Namun, yang ku rasa hampa semua hilang tak tersisa



Reff: Bayangkan, rasakan, bila semua berbalik kepadamu
         Bayangkan, rasakan, bila kelak kau yang jadi diriku



Terdiam, di tengah heningnya malam
Mencoba 'tuk memaafkan dan lupakan kesedihan
Maaf, sangat sulit kau ucapkan
Slalu ada pembenaran atas hal yang kau lakukan


Reff: Bayangkan, rasakan, bila semua berbalik kepadamu
         Bayangkan, rasakan, bila kelak kau yang jadi diriku



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Elemen Investigasi dalam Film Spotlight

Laporan investigasi bukan hanya soal panjang atau pendek isinya. Bukan juga tentang sudah melakukan penelusuran, maka itu bisa dijadikan sebagai laporan investigasi. Laporan investigasi bukan hanya tentang itu. Dandhy Dwi Laksono dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Investigasi (2010) menuliskan, jika terdapat lima elemen yang harus dipenuhi dalam laporan investigasi. Selain lima elemen tadi, laporan investigasi juga harus memuat esensi, yakni memberikan perlindungan lebih maksimal serta komprehensif terhadap kepentingan publik, di mana hal ini juga menjadi esensi dari suatu produk jurnalistik. Kelima elemen laporan investigasi tadi bisa terlihat juga dalam film Spotlight . Tim Spotlight yang terdiri dari Michael Rezendes, “Robby” Robinson, Sacha Pfeiffer, dan Matt Carroll tak hanya melakukan penelusuran, seperti mewawancarai korban atau mengikuti setiap petunjuk yang ada. Sebab menuju penghujung cerita, karakter Marty Baron, mengatakan jika Tim Spotlight dan Ben Bradlee Jr. sudah m...

Membuat Konten Televisi vs Media Sosial, Apa Perbedaannya?

Atamerica, yakni Pusat Kedutaan Besar Amerika di Jakarta berhasil menyelengagrakan webinar pada Rabu (17/2). Acara ini mengangkat tema Mobile Journalism: The Power of Storytelling through the Eyes of Smartphones . Salah satu pembicara dalam acara tersebut adalah Andi Muhyiddin. Ia merupakan head of video Kumparan yang berbagi informasi seputar mobile journalism (mojo). " Social video  dalam mojo harus dimengerti, jika ini berbeda antara membuat konten untuk televisi dan media sosial.", kata Andi saat menyampaikan presentasinya dalam bahasa Inggris pada Rabu (17/2) lalu. Weibnar atamerica bertajuk  Mobile Journalism: The Power of Storytelling through the Eyes of Smartphones. (Foto: youtube.com/atamerica). Baginya, membuat konten di televisi dengan media sosial memiliki perbedaan signifikan. Ia pun menyebutkan, jika ada empat hal yang membedakan konten televisi dan media sosial. Pertama, social video  dapat menarik perhatian penonton di lima detik pertama. Hal yang h...