Langsung ke konten utama

Home

         
Tentang Penulis Blog "Ines Sela Melia"


          



          Hallooo... semuanya. Perkenalkan, namaku Ines Sela Melia. Aku lahir di Indramayu, 28 Mei 2000. Tapi, aku sekarang menetap di D.K.I Jakarta, Kota Administrasi Jakarta Barat. Hobi ku itu menyanyi, baca buku sejarah, ensiklopedia, pelajaran, novel. Aku juga suka banget bikin cerita, dan aku ini termasuk orang yang punya rasa ingin tahu yang tingi. Aku akan mencari sumber informasi dimana saja. Mulai, dari internet, televisi, atau radio. Aku juga suka banget dengerin radio. Cita-citaku ingin menjadi seorang penyanyi terkenal, penulis, sutradara film atau penyiar radio. Aku punya penyanyi idola dari Indo dan luar Indo. Kalau penyanyi Indo aku mengidolakan sosok Afgansyah Reza dan Raisa Andriana. Because they are give me inspired in the music. Terus kalau dari luar Indo ada Katy Perry, Adele, Bruno Mars, Carly Rae Jepsen, Demi Lovato, dan Jason Miraz. Aku juga mengidolakan sosok Maudy Ayunda dan Dimas Anggara dalam dunia akting. Karena akting mereka mendorong aku untuk terus dan terus menulis cerita dan berangan-angan suatu hari cerita yang aku buat dapat mereka bintangi. Terus penulis favorit aku ada Wina Effendi dan Haqi Achmad. Nah, aku juga punya stasiun radio yang jadi favorit aku diantara nya : I-Radio, Prambors Radio, Trax FM, Delta FM, OZ Radio, Jak FM, Bahana FM, Gen FM dan masih banyak lagi.
          
          Nah, aku akan nge-post tentang apa saja, mulai dari musik, pelajaran, dll. Tinggal kalian comment di kolom yang telah disediakan saja. Bagi kalian yang mau tahu tentang aku lebih lanjut kalian bisa mention di @inesselamelia atau di facebook https://www.facebook.com/ines.alistiqomah atau kalian bisa juga di Instagram @inesmelia28 dan ask.fm @Inesselamelia
          
          Salam kenal buat kalian pembaca blog ini, dan semoga apa yang aku post di blog ini bisa memberi manfaat untuk kalian. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maudy Ayunda - Bayangkan Rasakan

Hadirmu, hanya sekilas di hidupku Namun, meninggalkan luka tak terhapus oleh waktu Tertawa, hanya 'tuk tenangkan jiwa Namun, yang ku rasa hampa semua hilang tak tersisa Reff: Bayangkan, rasakan, bila semua berbalik kepadamu          Bayangkan, rasakan, bila kelak kau yang jadi diriku Terdiam, di tengah heningnya malam Mencoba 'tuk memaafkan dan lupakan kesedihan Maaf, sangat sulit kau ucapkan Slalu ada pembenaran atas hal yang kau lakukan Reff: Bayangkan, rasakan, bila semua berbalik kepadamu          Bayangkan, rasakan, bila kelak kau yang jadi diriku

5 Elemen Investigasi dalam Film Spotlight

Laporan investigasi bukan hanya soal panjang atau pendek isinya. Bukan juga tentang sudah melakukan penelusuran, maka itu bisa dijadikan sebagai laporan investigasi. Laporan investigasi bukan hanya tentang itu. Dandhy Dwi Laksono dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Investigasi (2010) menuliskan, jika terdapat lima elemen yang harus dipenuhi dalam laporan investigasi. Selain lima elemen tadi, laporan investigasi juga harus memuat esensi, yakni memberikan perlindungan lebih maksimal serta komprehensif terhadap kepentingan publik, di mana hal ini juga menjadi esensi dari suatu produk jurnalistik. Kelima elemen laporan investigasi tadi bisa terlihat juga dalam film Spotlight . Tim Spotlight yang terdiri dari Michael Rezendes, “Robby” Robinson, Sacha Pfeiffer, dan Matt Carroll tak hanya melakukan penelusuran, seperti mewawancarai korban atau mengikuti setiap petunjuk yang ada. Sebab menuju penghujung cerita, karakter Marty Baron, mengatakan jika Tim Spotlight dan Ben Bradlee Jr. sudah m...

Membuat Konten Televisi vs Media Sosial, Apa Perbedaannya?

Atamerica, yakni Pusat Kedutaan Besar Amerika di Jakarta berhasil menyelengagrakan webinar pada Rabu (17/2). Acara ini mengangkat tema Mobile Journalism: The Power of Storytelling through the Eyes of Smartphones . Salah satu pembicara dalam acara tersebut adalah Andi Muhyiddin. Ia merupakan head of video Kumparan yang berbagi informasi seputar mobile journalism (mojo). " Social video  dalam mojo harus dimengerti, jika ini berbeda antara membuat konten untuk televisi dan media sosial.", kata Andi saat menyampaikan presentasinya dalam bahasa Inggris pada Rabu (17/2) lalu. Weibnar atamerica bertajuk  Mobile Journalism: The Power of Storytelling through the Eyes of Smartphones. (Foto: youtube.com/atamerica). Baginya, membuat konten di televisi dengan media sosial memiliki perbedaan signifikan. Ia pun menyebutkan, jika ada empat hal yang membedakan konten televisi dan media sosial. Pertama, social video  dapat menarik perhatian penonton di lima detik pertama. Hal yang h...